Berita
30-08-2021
Optimalkan Vaksinasi 12+, Dinkes Kota Blitar Lakukan Vaksinasi Pondok Pesantren.
Vaksinasi untuk warga 12+ kembali dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Blitar, kali ini berlangsung di Pondok Pesantren Bustanul Mutta'allimin dan Bustanul Mutta'allimat Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar Senin, 30 Agustus 2021. Triana Sulistyaningsih-Kepala UPT Puskesmas Kepanjenkidul dikonfirmasi usai vaksinasi menjelaskan, ada 420 santri ponpes Bustanul Mutta'alimin dan 500-an santri ponpes Bustanul Mutta'allimat yang menjadi sasaran vaksinasi dosis pertama. Triana menjelaskan, pelaksanaan vaksin tetap menerapkan prokes ketat. Petugas melakukan skrining dan usai penyuntikan, santri diwajibkan mengikuti observasi 30 menit. Triana menambahkan dari jumlah sasaran, terdapat beberapa santri yang batal divaksin karena mengalami batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Triana mengaku, pihaknya akan menyusun ulang jadwal vaksinasi bagi santri tersebut. “Ada 420 dari Bustanul Mutta’alimin dan 500an dari Bustanul Mutta’allimat. Kita juga nantikan yaa total berapa ini nanti, karena ada beberapa yang ngga lolos skrining karena batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.” Sementara itu Didik Djumianto-Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar mengatakan, vaksinasi ponpes ini sebagai bentuk dukungan percepatan vaksinasi di Indonesia. Menurutnya vaksin bagi 12+ di Kota Blitar perlu dipercepat karena sasarannya masih banyak. “Hari ini kita lakukan vaksinasi 12+ bagi remaja yaa, di Pondok Bustanul Mutta’alimin dan Bustanul Mutta’alimmat. Ini terus kita gencarkan yaa, sebagai bentuk dukungan untuk percepatan vaksinasi.” Didik menambahkan, Dinas Kesehatan mengupayakan agar pelaksanaan vaksinasi tetap mempertimbangkan efesiensi waktu dengan memaksimalkan pelaksanaan sehari selesai. (fik).
Vaksinasi untuk warga 12+ kembali dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Blitar, kali ini berlangsung di Pondok Pesantren Bustanul Mutta'allimin dan Bustanul Mutta'allimat Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar Senin, 30 Agustus 2021. Triana Sulistyaningsih-Kepala UPT Puskesmas Kepanjenkidul dikonfirmasi usai vaksinasi menjelaskan, ada 420 santri ponpes Bustanul Mutta'alimin dan 500-an santri ponpes Bustanul Mutta'allimat yang menjadi sasaran vaksinasi dosis pertama. Triana menjelaskan, pelaksanaan vaksin tetap menerapkan prokes ketat. Petugas melakukan skrining dan usai penyuntikan, santri diwajibkan mengikuti observasi 30 menit. Triana menambahkan dari jumlah sasaran, terdapat beberapa santri yang batal divaksin karena mengalami batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Triana mengaku, pihaknya akan menyusun ulang jadwal vaksinasi bagi santri tersebut. “Ada 420 dari Bustanul Mutta’alimin dan 500an dari Bustanul Mutta’allimat. Kita juga nantikan yaa total berapa ini nanti, karena ada beberapa yang ngga lolos skrining karena batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.” Sementara itu Didik Djumianto-Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar mengatakan, vaksinasi ponpes ini sebagai bentuk dukungan percepatan vaksinasi di Indonesia. Menurutnya vaksin bagi 12+ di Kota Blitar perlu dipercepat karena sasarannya masih banyak. “Hari ini kita lakukan vaksinasi 12+ bagi remaja yaa, di Pondok Bustanul Mutta’alimin dan Bustanul Mutta’alimmat. Ini terus kita gencarkan yaa, sebagai bentuk dukungan untuk percepatan vaksinasi.” Didik menambahkan, Dinas Kesehatan mengupayakan agar pelaksanaan vaksinasi tetap mempertimbangkan efesiensi waktu dengan memaksimalkan pelaksanaan sehari selesai. (fik).
30-08-2021
Pasca Pemindahan, Disperindag Kota Blitar Tak Lagi Tarik Retribusi Pedagang Peasar Templek Sisi Utara Perlintasan Kereta Api.
Pemerintah Kota Blitar tidak lagi menarik restribusi bagi pedagang Pasar Templek sisi utara perlintasan Kereta Api, pasca diizinkan berjualan ke tempat semula. Hal ini karena Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Blitar sudah tidak memiliki kewenangan penarikan. Arianto-Kepala Disperindag Kota Blitar saat dikonfirmasi Senin, 30 Agustus 2021 mengaku semenjak para pedagang sisi utara kembali dipindahkan ke lapak semula, petugas sudah tidak menarik restribusi pasar ke sejumlah pedagang itu. Sebab, pedagang sisi utara bukan lagi kewenagan dinas setempat atau dianggap pedagang ilegal. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan kepada seluruh para pedagang. Petugas juga terus berupaya menertibkan para pedagang guna meminimalisir kerumunan dan mencegah terjadinya kemacetan arus lalu lintas. “Sejak kembali ke sisi utara, itu sudah bukan kewenangan kami yaa. Kami juga tidak menarik restribusi.” Sementara satu Kresna Aditya diantara pedagang Pasar Templek sisi utara sempat merasa bingung karena tidak ada penarikan dari petugas setelah para pedagang dipindahkan ketempat semula. Meski tidak lagi menjadi wewenang Disperindag, Kresna bersama dengan pedagang lainnya tetap berkoordinasi dengan petugas pasar mengenai aturan yang telah ditentukan. (fik).
Pemerintah Kota Blitar tidak lagi menarik restribusi bagi pedagang Pasar Templek sisi utara perlintasan Kereta Api, pasca diizinkan berjualan ke tempat semula. Hal ini karena Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Blitar sudah tidak memiliki kewenangan penarikan. Arianto-Kepala Disperindag Kota Blitar saat dikonfirmasi Senin, 30 Agustus 2021 mengaku semenjak para pedagang sisi utara kembali dipindahkan ke lapak semula, petugas sudah tidak menarik restribusi pasar ke sejumlah pedagang itu. Sebab, pedagang sisi utara bukan lagi kewenagan dinas setempat atau dianggap pedagang ilegal. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan kepada seluruh para pedagang. Petugas juga terus berupaya menertibkan para pedagang guna meminimalisir kerumunan dan mencegah terjadinya kemacetan arus lalu lintas. “Sejak kembali ke sisi utara, itu sudah bukan kewenangan kami yaa. Kami juga tidak menarik restribusi.” Sementara satu Kresna Aditya diantara pedagang Pasar Templek sisi utara sempat merasa bingung karena tidak ada penarikan dari petugas setelah para pedagang dipindahkan ketempat semula. Meski tidak lagi menjadi wewenang Disperindag, Kresna bersama dengan pedagang lainnya tetap berkoordinasi dengan petugas pasar mengenai aturan yang telah ditentukan. (fik).
30-08-2021
Siap Menjadi Ikon Destinasi Wisata Lokal, Wali Kota Blitar Tinjau Hasil Pembenahan Sumber Ubalan
Blitar Kota - Wali Kota Blitar bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Camat Sananwetan hingga Lurah Klampok meninjau langsung hasil pembenahan Sumber Ubalan di lingkungan Klampok-Kecamatan Sananwetan, Senin (30/8/2021). Wali Kota Blitar - Santoso mengatakan keberadaan Sumber Ubalan dilingkungan Klampok menjadi potensi wisata lokal dan ikon baru di Kota Blitar. Tidak hanya untuk pengairan sawah saja, namun juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mencuci pakaian, hingga berenang. Oleh sebab itu, Pihaknya mendorong masyarakat tempat untuk mengelola Sumber Umbalan menjadi tempat wisata baru, sehingga bisa mewujudkan pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19. Santoso menilai Sumber umbalan sangat potensial, apalagi setelah dilakukan pembenahan infrastruktur 31 Mei sampai Agustus 2021. Beberapa bagian sumber yang dibenahi diantaranya dinding sungai, lokasi dan tangga menuju pemandian sumber dengan anggaran Rp. 100jt dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar. “Saya lihat satu potensi yang tepat untuk dikembangkan, karena sumber mata air ini lokasinya cukup besar dan disamping juga difungsikan pengairan persawahan tapi juga memiliki potensi sebagai obyek wisata” jelas Santoso. Santoso berharap setelah pembangunan ini selesai, mata air di Sumber Ubalan tetap lestari dan melimpah sehingga dapat memberikan manfaat bagi warga yang ada di lingkungan Klampok. (Fan)
Blitar Kota - Wali Kota Blitar bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Camat Sananwetan hingga Lurah Klampok meninjau langsung hasil pembenahan Sumber Ubalan di lingkungan Klampok-Kecamatan Sananwetan, Senin (30/8/2021). Wali Kota Blitar - Santoso mengatakan keberadaan Sumber Ubalan dilingkungan Klampok menjadi potensi wisata lokal dan ikon baru di Kota Blitar. Tidak hanya untuk pengairan sawah saja, namun juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mencuci pakaian, hingga berenang. Oleh sebab itu, Pihaknya mendorong masyarakat tempat untuk mengelola Sumber Umbalan menjadi tempat wisata baru, sehingga bisa mewujudkan pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19. Santoso menilai Sumber umbalan sangat potensial, apalagi setelah dilakukan pembenahan infrastruktur 31 Mei sampai Agustus 2021. Beberapa bagian sumber yang dibenahi diantaranya dinding sungai, lokasi dan tangga menuju pemandian sumber dengan anggaran Rp. 100jt dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar. “Saya lihat satu potensi yang tepat untuk dikembangkan, karena sumber mata air ini lokasinya cukup besar dan disamping juga difungsikan pengairan persawahan tapi juga memiliki potensi sebagai obyek wisata” jelas Santoso. Santoso berharap setelah pembangunan ini selesai, mata air di Sumber Ubalan tetap lestari dan melimpah sehingga dapat memberikan manfaat bagi warga yang ada di lingkungan Klampok. (Fan)
Streaming Mahardhika FM
Streaming Youtube
Facebook Page
Twitter LPPL Mahardhika FM
Tweets by lppl_mahardhika